Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf
Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru
Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan
amanat pembina upacara yang berjudul: Budaya Malu
Malu adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap orang. Rasa malu adalah
pembeda antara orang yang waras dan yang tidak. Orang yang waras akan merasa
malu untuk berjalan tanpa busana di pusat keramaian. Sebaliknya orang yang
tidak waras tidak akan malu dan akan melakukan apapun tanpa rasa malu.
Orang yang normal memiliki rasa malu kepada diri sendiri bila tidak
mampu mewujudkan resolusi yang telah dicita-citakan dalam hati. Orang yang
normal akan memiliki rasa malu kepada Tuhan jika tidak beribadah kepada-Nya.
Orang yang normal akan merasa malu kepada orang lain atau masyarakat jika
ketahuan berbuat tidak baik.
Seorang siswa lazimnya merasa malu jika memperoleh nilai ujian yang
rendah. Ia akan belajar lebih giat lagi agar nilainya bagus. Ia akan mengikuti
ujian dengan jujur. Ia malu bila curang dalam ujian. Seorang siswa akan merasa
bangga bila memiliki prestasi. Sebaliknya akan malu bila mendapat hukuman dari
sekolah.
Lazimnya seseorang merasa malu jika teman atau keluarganya mendapat
malu. Oleh karena itu ia akan berusaha melindungi diri dan orang terdekatnya agar
tidak mendapat malu. Dalam agama Islam, rasa malu adalah salah satu bagian dari
keimanan. Semakin rendah rasa malunya, maka rendah pula imannya. Semakin tinggi
malunya, semikn tinggi pula imannya.
Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar